Sabtu, 08 Juni 2013

EKSTRAKSI VAKUM

Definisi
  Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vakum) pada kepalanya. Alat ini dinamakan ekstraktor vakum atau ventouse.

Bentuk dan Bagian-Bagian Ekstraktor Vakum
 


1. Mangkuk (cup)
Bagian yang dipakai untuk membuat kaput suksedaneum artifisialis. Dengan mangkuk inilah kepala     diekstraksi. Diameter mangkuk : 3, 4, 5, 6 cm. Pada dinding belakang mangkuk terdapat tonjolan, untuk tanda letak denominator.
2. Botol 
Tempat membuat tenaga negatif (vakum). Pada tutup botol terdapat manometer, saluran menuju ke pompa penghisapan, dan saluran menuju ke mangkuk yang dilengkapi dengan pentil.
3. Karet penghubung
4. Rantai penghubung antara mangkuk dengan pemegang
5. Pemegang (extraction bandle)
6. Pompa penghisap (vacuum pump)



PROSEDUR

  1. Ibu tidur dalam posisi lithotomic
  2. Pada dasarnya tidak diperlukan narcosis umum. Bila pada waktu pemasangan mangkuk, ibu mengeluh nyeri, dapat diberi anastesia infiltrasi atau pudendal nerve block. Apabila dengan cara ini tidak berhasil, boleh diberi anastesia inhalasi, namun hanya terbatas pada waktu memasang mangkuk saja.
  3. Setelah semua bagian-bagian ekstraktor vakum terpasang, maka dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks. Pada pembukaan serviks lengkap biasanya dipakai mangkuk nomor 5. Mangkuk dimasukkan pada vagina dengan posisi miring dan dipasang pada bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar. Tonjolan pada mangkuk, diletakkan sesuai dengan letak denominator.
  4. Dilakukan penghisapan dengan pompa penghisap dengan tenaga -0,2 kg/cm² dengan interval 2 manit. Tenaga vakum yang diperlukan ialah :-0,7 sampai -0,8 kg/cm². Ini membutuhkan waktu ± 6-8 menit. Dengan adanya tenaga negative ini, maka pada mangkuk akan terbentuk kaput suksedaneum artifisialis (cbignon).
  5. Sebelum mulai melakukan traksi, dilakukan periksa dalam ulang, apakah ada bagian-bagian jalan lahir yang ikut terjepit.
  6. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk ditarik searah dengan arah sumbu panggul. Pada waktu melakukan tarikan ini harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan tangan kanan penolong.
 
     

  1. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri menahan mangkuk, sedangkan tangan kanan melakukan tarikan dengan memegang pada pemegang. Maksud tangan kiri menahan mangkuk ialah agar mangkuk selalu dalam posisi yang benar dan bila sewaktu-waktu mangkuk lepas,maka mangkuk tidak akan meloncat kea rah muka penolong.
  2. Traksi dilakukan terus selama ada his dan harus mengikuti putaran paksi dalam, sampai akhirnya suboksiput berada dibawah simfisis. Bila his berhenti, maka traksi juga dihentikan. Berarti traksi dikerjakan secara intermittent, bersama-sama dengan his.
  3. Kepala janin dilahirkan dengan menarik mangkuk kea rah atas, sehingga kepala janin melakukan tindakan gerakan defleksi dengan suboksiput sebagai hopomoklion dan berturut-turut lahir bagian-bagian kepala sebagaimana lazimnya. Pda waktu kepala melakukan gerakan defleksi ini, maka tangan kiri penolong segera menahan perenium. Setelah kepala lahir, pentil dibuka, udara masuk ke dalam botol, tekanan negative menjadi hilang, dan mangkuk dilepas.
 
    

10. Bila diperlukan episiotomi, maka dilakukan sebelum pemasangan mangkuk atau pada waktu kepala membuka vulva.
  
Keunggulan ekstraksi vakum
  1. Pemasangan mudah (mengurangi bahaya trauma dan infeksi)
  2. Tidak diperlukan narcosis umum
  3. Mangkuk tidak menambah besar ukuran kepala yang harus melalui jalan lahir
  4. Ekstraksi vakum dapat dipakai pada kepala yang masih tinggi dan pembukaan serviks belum lengkap.
  5. Trauma pada kepala janin lebih ringan.
      Kerugian ekstraksi vakum
    1 Persalinan memerlukan waktu yang lebih lama
    2.Tenaga traksi tidak kuat.
    3.Pemeliharaannya lebih sukar, karena bagian-bagiannya banyak terbuat dari karet dan harus selalu kedap udara.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar